materi.php2018-11-09ibadah-pagi

Jumat, 9 November 2018

Pukul 05:00 - 08:00

Ibadah Pagi

 

 

Pengantar Ibadah

 

8 Pujilah Allah kami, hai bangsa-bangsa, dan perdengarkanlah puji-pujian kepada-Nya! 9 Ia mempertahankan jiwa kami di dalam hidup dan tidak membiarkan kaki kami goyah. (Mazmur 66:8, 9)

 

 

Waktu Teduh

 

Meneduhkan, menenangkan, dan memusatkan hati kepada Tuhan (1 menit).

 

 

Pujian kepada Tuhan

 

Memuji Tuhan dengan satu lagu pujian yang Anda pilih sendiri.

 

 

Bacaan Alkitab

 

16 Jawab Yesus kepada mereka: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku. 17 Barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu entah ajaran-Ku ini berasal dari Allah, entah Aku berkata-kata dari diri-Ku sendiri. 18 Barangsiapa berkata-kata dari dirinya sendiri, ia mencari hormat bagi dirinya sendiri, tetapi barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya. (Yohanes 7:16-18)

 

 

Pengantar untuk Renungan

 

Pengkhotbah yang benar tidak akan berbicara dari dirinya sendiri dan tidak akan mencari hormat bagi dirinya sendiri pula. Tidak jarang orang menilai seorang pengkhotbah dari cerita-cerita spektakuler tentang dirinya yang ia kisahkan di dalam khotbahnya. Semakin spektakuler cerita tersebut semakin orang beranggapan bahwa yang bersangkutan adalah seorang pengkhotbah yang luar biasa. Sehingga acapkali pengkhotbah berlomba-lomba menceritakan kehebatan dirinya agar ia semakin dihormati oleh para pendengarnya. Padahal pengkhotbah yang benar semestinya berbicara tentang Tuhan dan mencari hormat bagi Tuhan dan bukan bagi dirinya sendiri.

 

Teladan bagi seorang pengkhotbah yang benar itulah yang Tuhan Yesus berikan melalui hidupnya seperti yang Ia utarakan di dalam Yohanes 7. Di situ Ia berkata bahwa: "Ajaran-Ku tidak berasal dari diri-Ku sendiri, tetapi dari Dia yang telah mengutus Aku." Dengan berkata demikian Ia menjelaskan bahwa apa yang Ia ajarkan berasal dari apa yang Allah suruh diri-Nya untuk menyampaikannya. Lebih lanjut Ia berkata: "barangsiapa mencari hormat bagi Dia yang mengutusnya, ia benar dan tidak ada ketidakbenaran padanya." Oleh sebab itu seorang pengkhotbah yang benar akan menyampaikan firman Tuhan dan agar orang menghormati Tuhan. Ia tidak akan membual tentang dirinya untuk mencari hormat bagi dirinya sendiri.

 

 

Pertanyaan untuk Direnungkan

 

Apakah yang perlu Anda lakukan apabila Anda mendengar seorang pengkhotbah membual tentang dirinya untuk mencari hormat bagi dirinya sendiri? Mengapa demikian?

 

 

Doa Menanggapi Bacaan Alkitab

 

Tuhan, peliharalah batinku di dalam kerendahan hati sehingga aku tidak memandang orang lain dengan mata yang sombong dan merasa diri lebih baik daripada mereka. Oleh karena itu apabila aku mendengar orang membual tentang dirinya dan mencari hormat bagi dirinya sendiri, ajarlah aku untuk mendoakan mereka dan di saat yang sama tolonglah aku untuk mampu menjaga diriku agar tidak terjerumus ke dalam kesombongan yang sama. Sebab di dalam kerendahan hatilah baru aku dapat memuliakan nama-Mu. Dan di dalam sikap waspada terhadap kesombongan aku dapat hidup sesuai dengan kehendak-Mu.

 

Mengawali hari yang baru ini aku merendahkan diri di hadapan-Mu memohon anugerah-Mu bagi hidupku di sepanjang hari ini. Aku sadar akan keterbatasan diriku dan di saat yang sama aku percaya akan ketidakterbatasan dari kasih dan kuasa-Mu. Dengan berharap kepada-Mu aku melangkah memasuki hari ini dengan yakin bahwa sesungguhnya perkara-perkara besar telah Engkau sediakan bagi hidupku. Sertailah aku dengan anugerah-Mu dan tuntunlah aku dengan rahmat-Mu. Bersama dengan-Mu aku akan mengisi hari ini bukan dengan kehidupan yang hampa ataupun sia-sia tetapi dengan kehidupan yang berguna dan menjadi berkat bagi sesamaku. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Sang Raja yang mulia, aku berdoa, amin.

 

 

Waktu Teduh

 

Meneduhkan hati di hadapan Tuhan (2 menit).

 

 

Leksionari untuk Hari Ini

 

Yohanes 7

Mazmur 130

Yeremia 37-38

 


  

Jumat, 9 November 2018

Pukul 12:00 - 14:00

Ibadah Siang

 

 

Pengantar Ibadah

 

Janganlah perhitungkan kepada kami kesalahan nenek moyang kami; kiranya rahmat-Mu segera menyongsong kami, (Mazmur 79:8)

 

 

Waktu Teduh

 

Meneduhkan, menenangkan, dan memusatkan hati kepada Tuhan (1 menit).

 

 

Bacaan Alkitab

 

2 Tuhan, dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian kepada suara permohonanku. 3 Jika Engkau, ya TUHAN, mengingat-ingat kesalahan-kesalahan, Tuhan, siapakah yang dapat tahan? 4 Tetapi pada-Mu ada pengampunan, supaya Engkau ditakuti orang. (Mazmur 130:2-4)

 

 

Doa Menanggapi Bacaan Alkitab

 

Tuhan, sesungguhnya anugerah-Mu tidak perlu kuragukan. Di dalam anugerah yang melampaui batas akal itulah aku dapat melihat masa depan yang baru. Dan di dalam anugerah yang tidak berkesudahan itu aku dapat melihat sesungguhnya masa laluku yang kelam telah Engkau hapuskan. Kepada anugerah-Mu itu aku berharap dan di dalam anugerah-Mu itulah aku berjalan mengisi hari ini tanpa rasa ragu maupun kuatir. Aku percaya anugerah-Mu cukup bagi diriku.

 

Dengan bersandarkan kepada anugerah-Mu itu aku memohon mampukanlah diriku untuk mengerjakan semua tugas dan tanggung jawabku secara maksimal. Aku menyadari akan terbatasnya kemampuanku. Aku percaya kuasa dan hikmat-Mu tidak terbatas sehingga oleh pertolongan-Mu aku dapat hidup melampaui segala keterbatasan diriku. Di dalamnya aku dapat menyongsong segala kemurahan-Mu yang berlimpah-limpah. Di dalam iman aku percaya hari ini dan pekan ini akan kuakhiri di dalam keberhasilan. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan yang bersedia mendengar doa, aku mengangkat permohonanku, amin.

 

 

Waktu Teduh

 

Meneduhkan hati di hadapan Tuhan (2 menit).

 


  

Jumat, 9 November 2018

Pukul 18:00 - 22:00

Ibadah Malam

 

 

Pengantar Ibadah

 

13 Nazarku kepada-Mu, ya Allah, akan kulaksanakan, dan korban syukur akan kubayar kepada-Mu. 14 Sebab Engkau telah meluputkan aku dari pada maut, bahkan menjaga kakiku, sehingga tidak tersandung; maka aku boleh berjalan di hadapan Allah dalam cahaya kehidupan. (Mazmur 56:13, 14)

 

 

Waktu Teduh

 

Meneduhkan, menenangkan, dan memusatkan hati kepada Tuhan (1 menit).

 

 

Pujian kepada Tuhan

 

Memuji Tuhan dengan satu lagu pujian yang Anda pilih sendiri.

 

 

Bacaan Alkitab

 

6 Lalu datanglah firman TUHAN kepada nabi Yeremia, bunyinya: 9 Beginilah firman TUHAN: Janganlah kamu membohongi dirimu sendiri dengan mengatakan: Orang-orang Kasdim itu telah pergi untuk selamanya dari pada kita! Padahal mereka tidak pergi untuk selamanya! 10 Dan seandainya kamu memukul kalah segenap tentara orang Kasdim yang telah memerangi kamu itu, sehingga di antara mereka hanya tinggal orang-orang yang luka parah, masing-masing di kemahnya mereka akan bangun dan menghanguskan kota ini dengan api." (Yeremia 37:6, 9-10)

 

 

Pengantar untuk Renungan

 

Pengkhotbah yang benar akan berani menyampaikan kebenaran secara apa adanya dan dengan apapun resikonya. Seorang penyampai pesan yang benar akan menyampaikan berita yang dititipkan kepadanya tanpa mengurangi ataupun menambah isi dari pesan tersebut. Sebab dengan menambah atau menguranginya maka berarti ia telah mengubah isi dari pesan yang harus ia sampaikan. Oleh karena itu sebesar apapun resiko yang harus ia tanggung, seorang pengkhotbah yang benar akan menyampaikan pesan yang Tuhan titipkan kepadanya secara apa adanya dan tanpa mengubah isinya.

 

Sikap sebagai seorang penyampai pesan Tuhan yang benar itulah yang telah dilakukan oleh nabi Yeremia. Sebagaimana yang dicatat di dalam Yeremia 37, kepadanya Tuhan menyampaikan pesan untuk diucapkan kepada raja Zedekia. Pesan yang sangat pedas, yaitu agar raja Zedekia jangan membohongi dirinya sendiri dengan beranggapan bahwa orang-orang Kasdim yang akan menyerang Yerusalem telah urung melaksanakan niatan mereka. Sebaliknya orang-orang Kasdim itu akan kembali dan menghanguskan kota Yerusalem dengan api. Pesan ini disampaikan oleh nabi Yeremia kepada Zedekia secara apa adanya dengan apapun resikonya. Dengan demikian maka nabi Yeremia telah menjadi teladan dari seorang pengkhotbah yang benar di hadapan Tuhan.

 

 

Pertanyaan untuk Direnungkan

 

Bagaimana seharusnya Anda menanggapi seorang pengkhotbah yang menyampaikan kebenaran dengan apa adanya? Mengapa demikian?

 

 

Doa Menanggapi Bacaan Alkitab

 

Tuhan, ajarlah diriku untuk menghargai kebenaran firman-Mu sepedas apapun itu bagi diriku. Ajar pula diriku untuk menghargai mereka yang bersedia menyampaikan pesan-Mu sebagaimana apa adanya sebab dengan demikian mereka telah menolong hidupku agar tidak tetap hidup di dalam kegelapan dan kesia-siaan. Berikan kepadaku hati yang lembut untuk bersikap terbuka dan menaati kebenaran firman-Mu. Tolonglah diriku agar akupun dapat serta berani menyampaikan kebenaran sebagaimana apa adanya tanpa mengkompromikannya karena rasa takut kepada manusia. Sebaliknya, biarlah rasa takut kepada-Mu itulah yang mengisi hatiku.

 

Menjelang akhir pekan ini aku kembali mengangkat syukurku kepada-Mu karena di sepanjang hari ini Engkau telah menyertai dan menolong diriku. Di dalam penyertaan-Mu keberhasilan demi keberhasilan aku alami di dalam hidupku. Di dalam pertolongan-Mu aku sanggup melakukan lebih daripada segala keterbatasanku. Di dalam pertolongan-Mu itu pulalah aku mengalami tuntunan dan perlindungan-Mu. Sungguh aku bersyukur untuk semua itu. Aku percaya karya-Mu di dalam hidupku belum selesai. Oleh karena itu di dalam iman aku memandang hari esok dengan penuh pengharapan kepada-Mu. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Kebenaran yang memerdekakan, aku mengangkat doa dan pujianku, amin.

 

 

Doa Syafaat

 

Berdoalah untuk orang-orang yang sedang memerlukan dukungan doa Anda.

 

 

Waktu Teduh

 

Meneduhkan hati di hadapan Tuhan (2 menit).

 


  

Ibadah Harian adalah rangkaian ibadah pribadi sepanjang hari yang dilakukan dengan sengaja dalam waktu-waktu tertentu. Di dalam ibadah Harian, setiap orang didorong untuk berhenti sejenak, melambatkan tempo dan berfokus kepada Yesus. Inti dari Ibadah harian adalah memiliki relasi yang akrab dengan Tuhan dan berada bersama Tuhan.

Dengan melakukan Ibadah Harian secara teratur maka Anda sedang membangun relasi yang akrab dengan Tuhan dan semakin mengenal Tuhan. Hal inilah yang membuat Anda tetap kuat dan bertindak meskipun sedang mengalami masa-masa sulit (Daniel 11:32B). Dengan memiliki relasi yang akrab dengan Tuhan maka Anda memiliki Hidup yang produktif, Doa yang efektif dan Hidup yang mempermuliakan Tuhan

Unsur-unsur di Dalam Ibadah Harian

Paling tidak ada lima unsur utama yang harus ada dalam setiap ibadah harian :


Mempersiapkan Hati

Pujian Penyembahan

Membaca ayat Alkitab

Merenungkan Firman Tuhan

Berdoa

Ibadah harian ini dilakukan tiga kali sehari, yaitu dalam rentang waktu sebagai berikut:
Ibadah Pagi : Pukul 05.00 - 08.00
Ibadah Siang : Pukul 12.00 - 14.00
Ibadah Malam : Pukul 18.00 - 22.00

Di dalam rentang waktu tersebut setiap kali kita mengambil waktu antara 5 sampai 15 menit untuk beribadah kepada Tuhan. Panjang pendeknya waktu ini disesuaikan dengan keadaan dan kegiatan masing-masing orang.

PERSIAPAN UNTUK MELAKUKAN IBADAH HARIAN

Langkah 1: Pastikan Anda memperoleh materi Ibadah Harian . Materi tersebut dapat Anda peroleh melalui website: www.ibadahharian.net atau Apps: Ibadah Harian baik di dalam versi IOS maupun Android.

Langkah 2: Tentukan waktu dan lokasi bagi Anda untuk melakukan Ibadah Harian tanpa terganggu.

Langkah 3: Ikuti petunjuk seperti yang tertulis di dalam Materi Ibadah Harian

PANDUAN MENGGUNAKAN MATERI IBADAH HARIAN

Pengantar Ibadah: Di dalam bagian ini Anda diharapkan untuk membaca ayat sebagai pengantar untuk masuk di dalam Ibadah Harian.

Waktu Teduh Awal: Waktu teduh ini merupakan saat dimana Anda memfokuskan hati dan pikiran Anda kepada Tuhan dengan tuntunan dari ayat di dalam Pengantar Ibadah

Pujian: Pilihlah lagu pujian yang Anda ketahui yang dapat mendekatkan diri Anda kepada Tuhan

Pembacaan Ayat: Bacalah ayat yang tersedia dengan tidak terburu-buru sambil direnungkan. Jika diperlukan Anda dapat membacanya lebih dari satu kali sampai Anda menangkap pesan Firman Tuhan tersebut.

Pengantar Renungan: Bagian ini merupakan pengantar bagi Anda di dalam merenungkan Firman Tuhan yang telah Anda baca sebelumya

Pertanyaan untuk Direnungkan: Bagian ini bertujuan untuk menolong Anda di dalam merenungkan esensi dari Firman Tuhan yang telah Anda baca beserta penerapannya.

Doa menanggapi Bacaan Alkitab: Bacalah doa ini sebagai respon Anda terhadap renungan Firman Tuhan yang telah lakukan. Anda juga dapat berdoa dengan menggunakan kata-kata Anda sendiri selama doa yangAnda panjatkan sesuai dengan renungan yang telah Anda lakukan.

Doa Bapa Kami: Di dalam bagian ini Anda didorong mengucapkan doa Bapa Kami sebagai doa yang langsung diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri. Isi Doa Bapa Kami itu sendiri sangatlah kaya sehingga menolong kita untuk mengerti bagaimana berdoa yang benar.

Pengakuan Iman Rasuli: Bagian ini bertujuan untuk mengingatkan Anda tentang ringkasan pokok-pokok iman Kristen yang Anda percayai. Pengakuan Iman Rasuli juga akan menjadi pedoman bagi Anda agar Anda tidak diombang-ambingkan ajaran-ajaran yang menyesatkan.

Doa Syafaat: Di dalam bagian ini Anda didorong untuk berdoa bagi bangsa dan negara, orang-orang di dalam keluarga Anda dan juga orang-orang yang perlu Anda doakan.

Waktu Teduh Akhir: Anda menutup Ibadah Harian dengan berdiam diri di hadapan Tuhan

Leksionari: Bagian ini merupakan panduan bagi Anda untuk membaca seluruh Alkitab dalam satu tahun secara kronologis berdasarkan Victory Bible Reading Plan.

Ibadah Harian adalah rangkaian ibadah pribadi sepanjang hari yang dilakukan dengan sengaja dalam waktu-waktu tertentu. Di dalam ibadah Harian, setiap orang didorong untuk berhenti sejenak, melambatkan tempo dan berfokus kepada Tuhan Yesus. Inti dari Ibadah harian adalah memiliki relasi yang akrab dengan Tuhan dan berada bersama Tuhan.

Tujuan Ibadah Harian adalah untuk menciptakan ritme atau irama yang memampukan Anda untuk menghentikan kegiatan pada waktu-waktu yang ditentukan sepanjang hari supaya dapat bersama-sama dengan Tuhan. Melalui Ibadah harian, Anda akan menyadari kehadiran Allah dan bersekutu dengan Dia sepanjang hari sehingga menciptakan suatu keakraban yang nyaman dan berkelanjutan dalam hadirat Allah. Intisari dari kekristenan adalah relasi yang akrab dengan Tuhan

Dengan melakukan Ibadah Harian secara teratur maka Anda sedang membangun relasi yang akrab dengan Tuhan dan semakin mengenal Tuhan. Hal inilah yang membuat Anda tetap kuat dan bertindak meskipun sedang mengalami masa-masa sulit (Daniel 11:32B). Dengan memiliki relasi yang akrab dengan Tuhan maka Anda memiliki Hidup yang produktif, Doa yang efektif dan Hidup yang mempermuliakan Tuhan

Untuk melakukan Ibadah Harian, Anda dapat menggunakan materi Ibadah Harian sebagai panduan Anda. Materi tersebut dapat Anda peroleh di website kami: www.ibadahharian.net atau Anda dapat menginstall aplikasi Ibadah Harian baik dalam IOS maupun Android.

Ibadah Harian ini terbuka bagi siapa saja yang rindu untuk membangun relasi yang akrab dengan Tuhan.

Anda dapat melakukan Ibadah harian sebanyak tiga kali di dalam satu hari dengan rentang waktu sebagai berikut:

Ibadah Pagi : Pukul 05.00 - 08.00
Ibadah Siang : Pukul 12.00 - 14.00
Ibadah Malam : Pukul 18.00 - 22.00

Rentang waktu tersebut merupakan batas waktu yang dapat kita gunakan untuk melakukan ibadah harian. Namun tidak berarti kita harus melakukan ibadah harian selama rentang waktu tersebut. Misalkan Ibadah pagi rentang waktunya adalah 3 jam yaitu dari pukul 5 sampai 8 pagi. Tidak berarti kita harus melakukan ibadah selama 3 jam. Kita dapat melakukan ibadah pagi di antara pukul 5 sampai 8 pagi.

Anda dapat melakukan setiap ibadah harian dari 5 menit sampai 30 menit. Tidak ada batasan berapa lama waktu yang Anda gunakan untuk melakukan Ibadah Harian baik itu Ibadah Pagi, Ibadah Siang maupun Ibadah Malam.

Ibadah Harian perlu dijadwalkan dalam jadwal yang tetap supaya bila Anda tidak melakukannya Anda teringat bahwa Anda belum melakukannya. Kalau tidak ada jadwal yang tetap, maka Anda melakukannya atau tidak melakukannya tidak ada bedanya. Sebab boleh dilakukan kapan-kapan saja.Sama seperti kalau Anda ke dokter karena batuk. Anda diberi resep dan Anda beli obatnya di apotik. Di botol obat ditulis: "Diminum kalau batuk." Artinya kalau batuk baru Anda ingat untuk meminumnya. Kalau tidak batuk, ya tidak minum, tidak merasa perlu untuk minum dan tidak ingat untuk minum! Lain halnya kalau di botol obat ditulis minum tiga kali sehari sesudah makan. Setiap kali makan, pagi, siang dan malam, Anda tahu bahwa Anda punya kewajiban untuk minum obat itu. Kalau Anda belum meminumnya Anda akan tahu bahwa Anda belum melakukan kewajiban Anda.

Jika Anda berhalangan maka Anda tetap boleh melakukan Ibadah Harian. Waktunya dapat saja bergeser sedikit, namun Anda tahu pagi, siang dan malam Anda harus wajib memberikan waktu Anda untuk mengingat Tuhan.

Materi Ibadah Harian untuk dicetak atau di-print dapat Anda download atau unduh di website: www.ibadahharian.net atau Apps Ibadah Harian.

Jika melihat dari definisi dan tujuan Ibadah Harian maka kita dapat menyimpulkan bahwa melakukan Ibadah harian tidaklah sama dengan melakukan devosi atau saat teduh. Ketika Anda melakukan saat teduh atau devosi, pada umumnya, penekanannya cenderung untuk “diisi hari itu” atau “memohon sesuatu bagi kebutuhan Anda”. Namun Ibadah harian lebih kepada mengingat kehadiran Tuhan di dalam hidup Anda. Selain itu Bedanya, kalau saat teduh, di pagi hari Anda membaca Alkitab, merenungkan ayat-ayat yang Anda baca, kemudian berdoa. Selesai. Sepanjang hari seringkali Anda lupa untuk bergantung kepada Tuhan. Lupa karena memang tidak merasa ada kewajiban dan jadwal yang tetap. Tidak demikian halnya dengan Ibadah Harian. Anda punya kewajiban dan punya jadwal yang tetap.

Materi Ibadah Harian dirancang untuk dilakukan sebagai Ibadah Pribadi bukan kelompok. Namun jika diperlukan dan dirasa bermanfaat, Anda diperbolehkan menggunakannya dalam ibadah keluarga dengan melakukan beberapa penyesuaian.

Anda dapat membagikan materi Ibadah Harian kepada teman-teman Anda. Anda dapat mengarahkan teman-teman Anda untuk memperoleh materi melalui website: www.ibadahharian.net dan Apps Ibadah Harian.