materi.php2018-09-26ibadah-pagi

Rabu, 26 September 2018

Pukul 05:00 - 08:00

Ibadah Pagi

 

 

Pengantar Ibadah

 

Sujudlah menyembah kepada TUHAN dengan berhiaskan kekudusan, gemetarlah di hadapan-Nya, hai segenap bumi! (Mazmur 96:9)

 

 

Waktu Teduh

 

Meneduhkan, menenangkan, dan memusatkan hati kepada Tuhan (1 menit).

 

 

Pujian kepada Tuhan

 

Memuji Tuhan dengan satu lagu pujian yang Anda pilih sendiri.

 

 

Bacaan Alkitab

 

"7 Sebagian lagi jatuh di tengah semak duri, dan semak itu tumbuh bersama-sama dan menghimpitnya sampai mati. 8 Dan sebagian jatuh di tanah yang baik, dan setelah tumbuh berbuah seratus kali lipat. 14 Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup, sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang. 15 Yang jatuh di tanah yang baik itu ialah orang, yang setelah mendengar firman itu, menyimpannya dalam hati yang baik dan mengeluarkan buah dalam ketekunan." (Lukas 8:7-8, 14-15)

 

 

Pengantar untuk Renungan

 

Bagaikan air yang berlawanan dengan api, demikianlah kekuatiran berlawanan dengan iman sehingga menghambat dampak dari firman Tuhan di dalam hidup kita. Hal ini adalah karena pada dasarnya kekuatiran dan iman adalah saudara kembar yang saling bertolak belakang satu sama lain. Apabila kekuatiran timbul karena orang beranggapan bahwa firman Tuhan tidak dapat diandalkan, maka iman timbul karena yang bersangkutan yakin bahwa firman Tuhan dapat diandalkan. Maka sebagai akibat kekuatiran akan menghambat dampak firman Tuhan dalam diri orang yang hidup di dalamnya, sedangkan iman akan mengakibatkan firman Tuhan bertumbuh dan berbuah di dalam hidup yang bersangkutan.

 

Sifat yang saling bertolak belakang antara kekuatiran dengan iman ini digambarkan oleh Tuhan Yesus di dalam Lukas 8 bagaikan sifat yang berbeda dari tanah yang bersemak duri dengan tanah yang baik. Di dalam hal ini tanah yang bersemak duri merupakan gambaran dari hati yang dipenuhi dengan kekuatiran, sedangkan tanah yang baik merupakan gambaran dari hati yang dipenuhi dengan iman. Apabila kekuatiran akan menghimpit firman Tuhan yang ditaburkan, maka iman akan mengakibatkan firman Tuhan itu bertumbuh dan membuahkan dampak yang positif dalam hidup yang bersangkutan.

 

 

Pertanyaan untuk Direnungkan

 

Adakah hal yang Anda kuatirkan dalam hidup Anda? Apakah yang perlu Anda lakukan untuk mengatasinya?

 

 

Doa Menanggapi Bacaan Alkitab

 

Tuhan, Engkau yang mengajar diriku untuk menyerahkan segala kekuatiran di dalam hatiku ke dalam tangan-Mu. Karena Engkaulah pemelihara hidupku yang senantiasa dapat diandalkan. Tak sekalipun Engkau lalai di dalam memenuhi janji-janji-Mu. Kalaupun semua yang ada di dunia ini berubah firman-Mu tetap untuk selama-lamanya. Oleh karena itu orang yang berharap kepada-Mu tidak akan pernah dikecewakan. Apabila orang yang mengandalkan manusia akan menemukan akhir yang mengecewakan tidak demikian halnya dengan orang yang bersandar kepada-Mu. Mereka akan bersukacita karena sesungguhnya firman-Mu teguh dan Engkau menjaminnya dengan kesetiaan-Mu.

 

Tuhan, di hari yang baru ini aku mengangkat pujian dan syukurku kepada-Mu karena Engkau telah menolong diriku melewati hari-hari yang telah berlalu di sepanjang pekan ini. Tidak sekalipun Engkau pernah meninggalkan diriku. Dengan kasih setia-Mu Engkau senantiasa menyertai dan menuntun hidupku. Oleh karena itu di dalam iman dan pengharapan kepada-Mu aku berjalan menyongsong masa depan yang indah sebagaimana yang telah Engkau rencanakan bagi hidupku. Tuhan, tolonglah aku agar sanggup mengisi hari ini dengan kehidupan yang menyenangkan hati-Mu dan memuliakan nama-Mu. Sertailah diriku dengan keberhasilan, dan jangan biarkan aku terjerumus ke dalam pencobaan tetapi lindungilah aku dari pada yang jahat. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Gembala yang agung, aku berdoa, amin.

 

 

Waktu Teduh

 

Meneduhkan hati di hadapan Tuhan (2 menit).

 

 

Leksionari untuk Hari Ini

 

Lukas 8

Mazmur 87

Yeremia 13, 22

 


  

Rabu, 26 September 2018

Pukul 12:00 - 14:00

Ibadah Siang

 

 

Pengantar Ibadah

 

Pada-Mu, ya TUHAN, aku berlindung, janganlah sekali-kali aku mendapat malu. (Mazmur 71:1)

 

 

Waktu Teduh

 

Meneduhkan, menenangkan, dan memusatkan hati kepada Tuhan (1 menit).

 

 

Bacaan Alkitab

 

4 Aku menyebut Rahab dan Babel di antara orang-orang yang mengenal Aku, bahkan Filistea, Tirus dan Etiopia: "Ini dilahirkan di sana." 5 Tetapi tentang Sion dikatakan: "Seorang demi seorang dilahirkan di dalamnya," dan Dia, Yang Mahatinggi, menegakkannya. (Mazmur 87:4, 5)

 

 

Doa Menanggapi Bacaan Alkitab

 

Ya Tuhan, anugerah-Mu sangatlah besar. Kepada bangsa-bangsa yang seharusnya Engkau murkai karena kegelapan dosa mereka, Engkau telah menunjukkan kemurahan-Mu dengan membawa mereka ke dalam pengenalan akan diri-Mu. Aku yang seharusnya binasa di dalam kejahatanku telah Engkau selamatkan dari dosa dan hukuman dosa, serta Engkau menerima diriku menjadi anak-Mu sendiri. Sungguh besar kemurahan-Mu bagi hidupku. Aku bersyukur untuk semuanya itu.

 

Siang hari ini aku berdoa agar Engkau di dalam kasih setia-Mu senantiasa menjaga diriku seperti biji mata-Mu sendiri. Bagaikan bukit Sion yang Engkau kelilingi dengan perlindungan-Mu demikianlah Engkau melindungi diriku. Sebagaimana Engkau menegakkan umat-Mu dengan kebaikan-Mu, demikian pula limpahilah hidupku dengan kemurahan-Mu. Sehingga dengan demikian hidupku dapat menjadi saksi dari kebaikan-Mu bagi orang-orang di sekitarku. Dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamatku, aku berdoa, amin.

 

 

Waktu Teduh

 

Meneduhkan hati di hadapan Tuhan (2 menit).

 


  

Rabu, 26 September 2018

Pukul 18:00 - 22:00

Ibadah Malam

 

 

Pengantar Ibadah

 

Aku mau bersyukur kepada-Mu di antara bangsa-bangsa, ya TUHAN, dan aku mau bermazmur bagi-Mu di antara suku-suku bangsa. (Mazmur 108:4)

 

 

Waktu Teduh

 

Meneduhkan, menenangkan, dan memusatkan hati kepada Tuhan (1 menit).

 

 

Pujian kepada Tuhan

 

Memuji Tuhan dengan satu lagu pujian yang Anda pilih sendiri.

 

 

Bacaan Alkitab

 

9 "Beginilah firman TUHAN: Demikianlah Aku akan menghapuskan kecongkakbongakan Yehuda dan Yerusalem. 10 Bangsa yang jahat ini, yang enggan mendengarkan perkataan-perkataan-Ku, yang mengikuti kedegilan hatinya dan mengikuti allah lain untuk beribadah dan sujud menyembah kepada mereka, akan menjadi seperti ikat pinggang ini yang tidak berguna untuk apapun. 11 Sebab seperti ikat pinggang melekat pada pinggang seseorang, demikianlah tadinya segenap kaum Israel dan segenap kaum Yehuda Kulekatkan kepada-Ku, demikianlah firman TUHAN, supaya mereka itu menjadi umat, menjadi ternama, terpuji dan terhormat bagi-Ku. Tetapi mereka itu tidak mau mendengar." (Yeremia 13:9-11)

 

 

Pengantar untuk Renungan

 

Tingkat keakraban kita dengan Tuhan ditentukan oleh kadar ketaatan kita kepada firman-Nya. Sebagaimana kita ketahui tingkat keakraban seseorang dengan orang lain tidak hanya ditentukan oleh seberapa sering mereka bertemu, tetapi juga oleh tingkat keterbukaan mereka satu sama lain. Walaupun sering bertemu namun bila komunikasi mereka sekadar basa-basi, artinya tidak ada keterbukaan yang lebih mendalam, maka relasi mereka tidak dapat disebut benar-benar akrab. Demikian juga dengan keakraban kita dengan Tuhan. Selain ditentukan oleh seberapa sering kita berjumpa dengan Dia melalui doa dan merenungkan firman-Nya, juga sangat ditentukan oleh kadar ketaatan kita kepada firman-Nya. Semakin kita menaati titah-Nya, semakin kita akan menjadi akrab dengan Tuhan.

 

Kaitan antara keakraban dengan Tuhan dan ketaatan kepada firman-Nya ini dikemukakan Tuhan di dalam Yeremia 13. Di situ Ia menggambarkan umat-Nya seperti sebuah ikat pinggang. Apabila umat-Nya menaati firman-Nya, maka mereka bagaikan ikat pinggang yang melekat dengan diri-Nya. Namun karena umat-Nya tidak bersedia menaati firman-Nya, maka mereka bagaikan sebuah ikat pinggang yang sudah lapuk. Sebagaimana sebuah ikat pinggang yang lapuk tidak lagi dapat dikenakan pada pinggang pemiliknya, demikianlah umat yang tidak menaati firman Tuhan tidak lagi dekat dengan Tuhannya. Dengan kata lain, keakraban kita dengan Tuhan ditentukan oleh ketaatan kita kepada firman-Nya.

 

 

Pertanyaan untuk Direnungkan

 

Mengapa penting bagi Anda untuk hidup dalam relasi yang akrab dengan Tuhan? Apakah yang perlu Anda lakukan untuk meningkatkan keakraban tersebut?

 

 

Doa Menanggapi Bacaan Alkitab

 

Ya Tuhan, hanya dekat Engkau sajalah aku tenang. Karena dari pada-Mulah datangnya keselamatan yang kuperlukan dalam hidupku. Di luar Engkau aku tidak mampu berbuat apa-apa, namun di dalam relasi yang akrab dengan diri-Mu barulah hidupku akan menjadi bermakna. Karena itu aku bersyukur oleh sebab anugerah-Mu, diriku yang semula jauh dari pada-Mu telah Engkau terima menjadi anak-Mu sendiri. Tuhan, tolonglah diriku untuk hidup senantiasa menaati firman-Mu. Supaya dengan demikian aku dapat menjadi semakin akrab dengan diri-Mu dan hidupku menjadi semakin bermakna di hadapan-Mu.

 

Dengan merendahkan diri di hadapan-Mu aku memohon pengampunan-Mu atas sikap pemberontakan dan kecongkakan di dalam hatiku. Ampunilah aku karena tak jarang aku melupakan firman-Mu dan mengabaikan perintah-perintah-Mu. Baharuilah hatiku dan berikanlah kepadaku hati yang taat terhadap tuntunan firman-Mu. Aku berterima kasih untuk semua kebaikan-Mu yang telah aku alami di sepanjang hari ini. Aku menyerahkan semua jerih lelahku ke dalam tangan-Mu dan berkatilah semuanya itu dengan keberhasilan. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhan dan Pengharapan jiwaku, aku menyerahkan hidup dan doaku, amin.

 

 

Doa Syafaat

 

Berdoalah untuk orang-orang yang sedang memerlukan dukungan doa Anda.

 

 

Waktu Teduh

 

Meneduhkan hati di hadapan Tuhan (2 menit).

 


  

Ibadah Harian adalah rangkaian ibadah pribadi sepanjang hari yang dilakukan dengan sengaja dalam waktu-waktu tertentu. Di dalam ibadah Harian, setiap orang didorong untuk berhenti sejenak, melambatkan tempo dan berfokus kepada Yesus. Inti dari Ibadah harian adalah memiliki relasi yang akrab dengan Tuhan dan berada bersama Tuhan.

Dengan melakukan Ibadah Harian secara teratur maka Anda sedang membangun relasi yang akrab dengan Tuhan dan semakin mengenal Tuhan. Hal inilah yang membuat Anda tetap kuat dan bertindak meskipun sedang mengalami masa-masa sulit (Daniel 11:32B). Dengan memiliki relasi yang akrab dengan Tuhan maka Anda memiliki Hidup yang produktif, Doa yang efektif dan Hidup yang mempermuliakan Tuhan

Unsur-unsur di Dalam Ibadah Harian

Paling tidak ada lima unsur utama yang harus ada dalam setiap ibadah harian :


Mempersiapkan Hati

Pujian Penyembahan

Membaca ayat Alkitab

Merenungkan Firman Tuhan

Berdoa

Ibadah harian ini dilakukan tiga kali sehari, yaitu dalam rentang waktu sebagai berikut:
Ibadah Pagi : Pukul 05.00 - 08.00
Ibadah Siang : Pukul 12.00 - 14.00
Ibadah Malam : Pukul 18.00 - 22.00

Di dalam rentang waktu tersebut setiap kali kita mengambil waktu antara 5 sampai 15 menit untuk beribadah kepada Tuhan. Panjang pendeknya waktu ini disesuaikan dengan keadaan dan kegiatan masing-masing orang.

PERSIAPAN UNTUK MELAKUKAN IBADAH HARIAN

Langkah 1: Pastikan Anda memperoleh materi Ibadah Harian . Materi tersebut dapat Anda peroleh melalui website: www.ibadahharian.net atau Apps: Ibadah Harian baik di dalam versi IOS maupun Android.

Langkah 2: Tentukan waktu dan lokasi bagi Anda untuk melakukan Ibadah Harian tanpa terganggu.

Langkah 3: Ikuti petunjuk seperti yang tertulis di dalam Materi Ibadah Harian

PANDUAN MENGGUNAKAN MATERI IBADAH HARIAN

Pengantar Ibadah: Di dalam bagian ini Anda diharapkan untuk membaca ayat sebagai pengantar untuk masuk di dalam Ibadah Harian.

Waktu Teduh Awal: Waktu teduh ini merupakan saat dimana Anda memfokuskan hati dan pikiran Anda kepada Tuhan dengan tuntunan dari ayat di dalam Pengantar Ibadah

Pujian: Pilihlah lagu pujian yang Anda ketahui yang dapat mendekatkan diri Anda kepada Tuhan

Pembacaan Ayat: Bacalah ayat yang tersedia dengan tidak terburu-buru sambil direnungkan. Jika diperlukan Anda dapat membacanya lebih dari satu kali sampai Anda menangkap pesan Firman Tuhan tersebut.

Pengantar Renungan: Bagian ini merupakan pengantar bagi Anda di dalam merenungkan Firman Tuhan yang telah Anda baca sebelumya

Pertanyaan untuk Direnungkan: Bagian ini bertujuan untuk menolong Anda di dalam merenungkan esensi dari Firman Tuhan yang telah Anda baca beserta penerapannya.

Doa menanggapi Bacaan Alkitab: Bacalah doa ini sebagai respon Anda terhadap renungan Firman Tuhan yang telah lakukan. Anda juga dapat berdoa dengan menggunakan kata-kata Anda sendiri selama doa yangAnda panjatkan sesuai dengan renungan yang telah Anda lakukan.

Doa Bapa Kami: Di dalam bagian ini Anda didorong mengucapkan doa Bapa Kami sebagai doa yang langsung diajarkan oleh Tuhan Yesus sendiri. Isi Doa Bapa Kami itu sendiri sangatlah kaya sehingga menolong kita untuk mengerti bagaimana berdoa yang benar.

Pengakuan Iman Rasuli: Bagian ini bertujuan untuk mengingatkan Anda tentang ringkasan pokok-pokok iman Kristen yang Anda percayai. Pengakuan Iman Rasuli juga akan menjadi pedoman bagi Anda agar Anda tidak diombang-ambingkan ajaran-ajaran yang menyesatkan.

Doa Syafaat: Di dalam bagian ini Anda didorong untuk berdoa bagi bangsa dan negara, orang-orang di dalam keluarga Anda dan juga orang-orang yang perlu Anda doakan.

Waktu Teduh Akhir: Anda menutup Ibadah Harian dengan berdiam diri di hadapan Tuhan

Leksionari: Bagian ini merupakan panduan bagi Anda untuk membaca seluruh Alkitab dalam satu tahun secara kronologis berdasarkan Victory Bible Reading Plan.

Ibadah Harian adalah rangkaian ibadah pribadi sepanjang hari yang dilakukan dengan sengaja dalam waktu-waktu tertentu. Di dalam ibadah Harian, setiap orang didorong untuk berhenti sejenak, melambatkan tempo dan berfokus kepada Tuhan Yesus. Inti dari Ibadah harian adalah memiliki relasi yang akrab dengan Tuhan dan berada bersama Tuhan.

Tujuan Ibadah Harian adalah untuk menciptakan ritme atau irama yang memampukan Anda untuk menghentikan kegiatan pada waktu-waktu yang ditentukan sepanjang hari supaya dapat bersama-sama dengan Tuhan. Melalui Ibadah harian, Anda akan menyadari kehadiran Allah dan bersekutu dengan Dia sepanjang hari sehingga menciptakan suatu keakraban yang nyaman dan berkelanjutan dalam hadirat Allah. Intisari dari kekristenan adalah relasi yang akrab dengan Tuhan

Dengan melakukan Ibadah Harian secara teratur maka Anda sedang membangun relasi yang akrab dengan Tuhan dan semakin mengenal Tuhan. Hal inilah yang membuat Anda tetap kuat dan bertindak meskipun sedang mengalami masa-masa sulit (Daniel 11:32B). Dengan memiliki relasi yang akrab dengan Tuhan maka Anda memiliki Hidup yang produktif, Doa yang efektif dan Hidup yang mempermuliakan Tuhan

Untuk melakukan Ibadah Harian, Anda dapat menggunakan materi Ibadah Harian sebagai panduan Anda. Materi tersebut dapat Anda peroleh di website kami: www.ibadahharian.net atau Anda dapat menginstall aplikasi Ibadah Harian baik dalam IOS maupun Android.

Ibadah Harian ini terbuka bagi siapa saja yang rindu untuk membangun relasi yang akrab dengan Tuhan.

Anda dapat melakukan Ibadah harian sebanyak tiga kali di dalam satu hari dengan rentang waktu sebagai berikut:

Ibadah Pagi : Pukul 05.00 - 08.00
Ibadah Siang : Pukul 12.00 - 14.00
Ibadah Malam : Pukul 18.00 - 22.00

Rentang waktu tersebut merupakan batas waktu yang dapat kita gunakan untuk melakukan ibadah harian. Namun tidak berarti kita harus melakukan ibadah harian selama rentang waktu tersebut. Misalkan Ibadah pagi rentang waktunya adalah 3 jam yaitu dari pukul 5 sampai 8 pagi. Tidak berarti kita harus melakukan ibadah selama 3 jam. Kita dapat melakukan ibadah pagi di antara pukul 5 sampai 8 pagi.

Anda dapat melakukan setiap ibadah harian dari 5 menit sampai 30 menit. Tidak ada batasan berapa lama waktu yang Anda gunakan untuk melakukan Ibadah Harian baik itu Ibadah Pagi, Ibadah Siang maupun Ibadah Malam.

Ibadah Harian perlu dijadwalkan dalam jadwal yang tetap supaya bila Anda tidak melakukannya Anda teringat bahwa Anda belum melakukannya. Kalau tidak ada jadwal yang tetap, maka Anda melakukannya atau tidak melakukannya tidak ada bedanya. Sebab boleh dilakukan kapan-kapan saja.Sama seperti kalau Anda ke dokter karena batuk. Anda diberi resep dan Anda beli obatnya di apotik. Di botol obat ditulis: "Diminum kalau batuk." Artinya kalau batuk baru Anda ingat untuk meminumnya. Kalau tidak batuk, ya tidak minum, tidak merasa perlu untuk minum dan tidak ingat untuk minum! Lain halnya kalau di botol obat ditulis minum tiga kali sehari sesudah makan. Setiap kali makan, pagi, siang dan malam, Anda tahu bahwa Anda punya kewajiban untuk minum obat itu. Kalau Anda belum meminumnya Anda akan tahu bahwa Anda belum melakukan kewajiban Anda.

Jika Anda berhalangan maka Anda tetap boleh melakukan Ibadah Harian. Waktunya dapat saja bergeser sedikit, namun Anda tahu pagi, siang dan malam Anda harus wajib memberikan waktu Anda untuk mengingat Tuhan.

Materi Ibadah Harian untuk dicetak atau di-print dapat Anda download atau unduh di website: www.ibadahharian.net atau Apps Ibadah Harian.

Jika melihat dari definisi dan tujuan Ibadah Harian maka kita dapat menyimpulkan bahwa melakukan Ibadah harian tidaklah sama dengan melakukan devosi atau saat teduh. Ketika Anda melakukan saat teduh atau devosi, pada umumnya, penekanannya cenderung untuk “diisi hari itu” atau “memohon sesuatu bagi kebutuhan Anda”. Namun Ibadah harian lebih kepada mengingat kehadiran Tuhan di dalam hidup Anda. Selain itu Bedanya, kalau saat teduh, di pagi hari Anda membaca Alkitab, merenungkan ayat-ayat yang Anda baca, kemudian berdoa. Selesai. Sepanjang hari seringkali Anda lupa untuk bergantung kepada Tuhan. Lupa karena memang tidak merasa ada kewajiban dan jadwal yang tetap. Tidak demikian halnya dengan Ibadah Harian. Anda punya kewajiban dan punya jadwal yang tetap.

Materi Ibadah Harian dirancang untuk dilakukan sebagai Ibadah Pribadi bukan kelompok. Namun jika diperlukan dan dirasa bermanfaat, Anda diperbolehkan menggunakannya dalam ibadah keluarga dengan melakukan beberapa penyesuaian.

Anda dapat membagikan materi Ibadah Harian kepada teman-teman Anda. Anda dapat mengarahkan teman-teman Anda untuk memperoleh materi melalui website: www.ibadahharian.net dan Apps Ibadah Harian.