Jumat, 17 Agustus
2018
Pukul 18:00 -
22:00
Ibadah Malam
Pengantar Ibadah
76 Biarlah kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburanku,
sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu. 77 Biarlah rahmat-Mu
sampai kepadaku, supaya aku hidup, sebab Taurat-Mu adalah kegemaranku. (Mazmur 119:76,
77)
Waktu Teduh
Meneduhkan, menenangkan, dan memusatkan hati kepada Tuhan
(1 menit).
Pujian kepada Tuhan
Memuji Tuhan dengan satu lagu pujian yang Anda
pilih sendiri.
Bacaan Alkitab
10 Sesungguhnya, Aku telah
memurnikan engkau, namun bukan seperti perak, tetapi Aku telah menguji engkau
dalam dapur kesengsaraan. 11 Aku akan melakukannya oleh karena Aku, ya oleh
karena Aku sendiri, sebab masakan nama-Ku akan dinajiskan? Aku tidak akan
memberikan kemuliaan-Ku kepada yang lain!" 12 "Dengarkanlah Aku, hai Yakub, dan
engkau Israel yang Kupanggil! Akulah yang tetap sama, Akulah yang terdahulu, Akulah
juga yang terkemudian! (Yesaya 48:10-12)
Pengantar untuk Renungan
Allah sanggup memakai semua perkara, termasuk hal-hal yang
tidak terasa nyaman, untuk mendatangkan kebaikan bagi diri umat-Nya. Pada
umumnya orang enggan untuk mengalami penderitaan dan ketidaknyamanan di dalam
hidup. Yang ia harapkan adalah bahwa semua yang ia alami terasa menyenangkan
dan seperti yang ia inginkan. Sehingga ketika ia menghadapi situasi yang tidak
seperti ia harapkan, yang bersangkutan menjadi marah dan kecewa kepada Tuhan.
Padahal Allah adalah pribadi yang penuh dengan kasih dan berdaulat. Sehingga
kalau Ia mengizinkan kita melewati kesukaran hal tersebut tidaklah bersifat
kebetulan, namun Ia sengaja untuk mendatangkan kebaikan bagi diri kita.
Prinsip tentang kebaikan dan kedaulatan Allah di dalam
pengalaman yang tidak menyenangkan yang dihadapi oleh umat-Nya inilah yang Ia kemukakan
di dalam Yesaya 48. Kepada umat-Nya Ia berkata bahwa kuasa-Nya tidaklah
terbatas. Itu sebabnya Ia berkata "Akulah yang tetap
sama, Akulah yang terdahulu, Akulah juga yang terkemudian." Dan apabila umat-Nya
mengalami penderitaan, dalam hal ini pembuangan ke Babel, hal tersebut adalah
dengan tujuan, yaitu untuk menghentikan dan menguji umat-Nya melalui dapur
kesengsaraan. Dengan kata lain, Allah sanggup memakai semua perkara,
termasuk hal-hal yang tidak terasa nyaman, untuk mendatangkan kebaikan bagi
diri umat-Nya.
Pertanyaan untuk Direnungkan
Apakah yang Anda rasakan ketika diizinkan-Nya Anda melewati
situasi yang tidak nyaman? Bagaimana Anda mengetahui bahwa situasi itu adalah
karena kehendak Tuhan?
Doa Menanggapi Bacaan Alkitab
Ya Tuhan, Engkau adalah pribadi yang berdaulat atas segala
sesuatu, termasuk atas hidupku. Engkau mengatur segala perkara dan tidak ada
apapun yang akan terjadi atas hidupku di luar izin-Mu. Kalau Engkau mengizinkan
apapun juga kualami di dalam hidupku sesungguhnya itu adalah demi kebaikanku,
karena Engkau adalah pribadi yang limpah dengan kasih setia. Oleh sebab itu
berikanlah kepekaan kepada diriku untuk mengenali kehendak-Mu dan ketaatan
kepada hatiku untuk mengikuti tuntunan-Mu. Sebab di dalam tangan-Mu tersedia
damai sejahtera yang berlimpah-limpah.
Kembali aku menyerahkan hidupku ke dalam tangan-Mu. Bentuklah
diriku sesuai dengan rencana-Mu dan murnikan hati nuraniku agar berkenan
kepada-Mu. Melalui firman-Mu, Roh Kudus dan segala sesuatu yang aku alami di
dalam hidupku yang terjadi atas seizin-Mu dewasakan imanku sehingga hidupku
semakin mencerminkan sifat-sifat-Mu. Tuhan, aku juga menyerahkan semua yang
telah aku kerjakan pada hari ini ke dalam tangan-Mu. Sempurnakanlah itu dengan
keberhasilan yang dari pada-Mu. Di dalam nama Yesus Kristus, Tuhanku aku berdoa
dan berserah, amin.
Doa Syafaat
Berdoalah untuk orang-orang yang sedang memerlukan
dukungan doa Anda.
Waktu Teduh
Meneduhkan hati di hadapan Tuhan (2 menit).